Mengenal Ilmu Baby Blues dan Ciri – Cirinya

Mengenal Ilmu Baby Blues dan Ciri – Cirinya – Baby blues syndrome adalah kondisi yang dialami oleh sebagian besar ibu yang baru melahirkan. Mengingat ibu yang baru melahirkan cenderung memiliki slot gacor hari ini waktu tidur yang slot online berantakan, kurang tidur, dan kurangnya waktu untuk diri sendiri, tidak mengherankan jika banyak ibu baru mengalami depresi ringan dan perubahan suasana hati.

Usai melahirkan, kadar hormon akan turun, yang akan memengaruhi suasana hati. Bayi yang baru lahir mungkin juga bangun setiap saat, jadi ibu tidak cukup tidur. Belum lagi sebagian besar ibu akan merasa khawatir tentang merawat bayi, dan itu membuat ibu merasa stres yang belum pernah ditangani sebelumnya. Lalu, seperti apa ciri-ciri baby blues syndrome, penyebab, dan cara mengatasinya? Yuk, cari tahu lebih dalam pada artikel berikut ini.

Ciri-ciri baby blues syndrome

Ciri-ciri baby blues syndrome yang utama adalah perubahan suasana hati dengan cepat dari senang menjadi sedih. Sebagai contoh, Anda dapat merasa senang dan bangga dengan pekerjaan yang dilakukan sebagai ibu baru. Berikutnya, Anda menangis karena merasa kesulitan dan tidak mampu mengerjakan tugas sebagai ibu baru.

Selain itu, beberapa gejala baby blues syndrome mungkin termasuk:

  • Kelelahan sehingga membuat ibu tidak mampu mengurus diri sendiri.
  • Merasa mudah tersinggung, mudah marah, dan cemas.
  • Kesedihan, kemurungan, kecemasan.
  • Menangis.
  • Kehilangan selera makan.
  • Sulit tidur.
  • Merasa kewalahan dengan tugas bayi.
  • Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan.

Gejala ini biasanya mulai membaik pada hari ke-10. Namun, jika Anda merasa gejalanya tidak kunjung membaik atau malah semakin parah, sebaiknya meminta bantuan lebih lanjut karena bisa jadi ibu mengalami postpartum depression. Pada awalnya, postpartum depression dapat terlihat seperti baby blues karena memiliki banyak gejala yang sama, termasuk perubahan suasana hati, mudah menangis, kesedihan, insomnia, dan lekas marah. Perbedaannya depresi pascamelahirkan, gejalanya lebih parah seperti merasa putus asa, merasa tidak berharga, merasa tidak memiliki ikatan dengan bayi Anda, hingga muncul pikiran untuk bunuh diri atau ketidakmampuan untuk merawat bayi yang baru lahir.

Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan baby blues

Faktor risiko tertentu dikaitkan dengan reaksi yang lebih intens terhadap baby blues. Adapun sejumlah faktor risiko baby blues meliputi:

  • Mengalami kehamilan yang tidak diinginkan
  • Rendah diri
  • Tidak memiliki pasangan
  • Merasa kecewa atau tidak puas dengan pasangannya
  • Takut melahirkan
  • Melahirkan secara caesar, mengalami persalinan berisiko, atau komplikasi pascapersalinan
  • Mengalami kecemasan dan stres saat lahir
  • Melahirkan bayi pertama
  • Riwayat depresi atau kecemasan
  • Kurangnya dukungan sosial
  • Kekurangan vitamin dan mineral tertentu
  • Masalah rtp tidur
  • Usia ibu yang lebih muda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *