Tips Menjaga Kesehatan Anak Usia 1-2 Tahun

Istimewa

Usia 1-2 tahun merupakan masa keemasan anak. Hal ini terjadi karena pada waktu ini momen 1000 hari kehidupan pertamanya. Di usia ini, segala hal yang didapat memengaruhi tumbuh kembangnya di kemudian hari, termasuk asupan nutrisi. Itulah mengapa kebanyakan orangtua melakukan yang terbaik demi tumbuh kembang dan kesehatannya yang optimal. Mengingat ketertarikannya pada objek meningkat, tidak jarang anak-anak merangkak dan bermain sambil memasukkan benda apa pun ke mulutnya. Itulah sebabnya, pola asuh anak yang dijalankan tiap orangtua juga akan memengaruhi kondisi anak. Bukan sekadar menjaganya 24 jam, melainkan dengan membantunya menerapkan gaya hidup sehat sejak dini.

Tips Menjaga Kesehatan Anak Usia 1-2 Tahun

1. Berikan ASI Eksklusif

Menyusui adalah cara luar biasa bagi ibu dan Si Kecil untuk mempererat ikatan sembari memberi nutrisi paling alami. Namun, menyusui secara langsung mungkin tidak bisa dilakukan oleh semua ibu. Sebab, menyusui membutuhkan banyak waktu dan pengabdian untuk memberikan nutrsi yang menyehatkan. dan menyusui sepanjang waktu. Melansir dari WebMD, ASI mengandung link slot gacor antibodi yang membantu Si Kecil untuk melawan virus dan bakteri. Hal ini tentunya sangat penting bagi membantu pembentukan kekebalan tubuh Si Kecil yang masih berkembang.

2. Lakukan Imunisasi

Imunisasi adalah program pemberian vaksin ke dalam tubuh anak untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit. Pada usia 1-2 tahun, Si Kecil wajib melakukan imunisasi polio, DPT ulangan, MMR (measles, mumps, dan rubella), tifoid, hepatitis A, influenza, varisela, dan pneumokokus.

3. Jaga Asupan Makanan Si Kecil

Apa yang dimakan Si Kecil memengaruhi kesehatannya, sehingga ibu perlu memerhatikan dan menjaga asupan makanan Si Kecil. Sebenarnya di usia ini, Si Kecil sudah bisa mengonsumsi makanan keluarga, asalkan tekstur makanannya masih lunak. Sebab, ia baru bisa mengonsumsi makanan keluarga saat usianya lebih dari dua tahun. Melansir dari CDC, ibu perlu memberikan banyak sayuran, buah-buahan, dan produk gandum untuk menjaga kesehatan Si Kecil. Hindari memberikannya gula dan makanan yang mengandung lemak jenuh terlalu banyak.

4. Perhatikan Waktu Tidur Si Kecil

Tidur bukan sekadar menghilangkan rasa kantuk, tapi juga baik untuk tumbuh kembangnya. Tidur yang cukup bisa meningkatkan daya tahan tubuh, mendukung tumbuh kembangnya, serta memengaruhi tingkat kognitifnya.

Pentingnya Mengajarkan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak

Menjaga kesehatan anak secara keseluruhan adalah hal yang penting dilakukan, termasuk kesehatan gigi dan mulut. Sayangnya, tidak banyak orangtua yang sadar bahwa anak-anak mungkin perlu diajarkan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini. Banyak orangtua yang menganggap bahwa menyikat gigi saja sudah cukup.

Menjaga kesehatan mulut dan gigi adalah salah satu kebiasaan baik yang harus diajarkan sejak kecil. Dengan begitu, hal ini bisa menjadi kebiasaan dan membuat anak memiliki kesadaran yang tinggi untuk melakukan hal tersebut seumur hidupnya. Nyatanya, kebiasaan ini membantu mencegah karies dan penyakit periodontal seiring bertambahnya usia.

Baca juga: 3 Masalah Kesehatan Mulut Pada Anak

Bahaya Tidak Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut
Rutin menyikat gigi bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Namun perlu diketahui, hal itu saja mungkin tidak cukup, apalagi pada anak-anak. Rutinitas menggosok gigi, membersihkan rongga mulut menggunakan obat kumur, dan menggunakan benang gigi ternyata masih belum efektif untuk menghindari gangguan yang terjadi pada gigi dan mulut.

Kondisi ini tidak boleh disepelekan begitu saja. Sebab, masalah pada gigi dan mulut bisa berakibat fatal dan memengaruhi kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Infeksi pada gigi atau gusi dapat menyebar ke dalam jaringan tubuh lain. Dalam kondisi yang parah, infeksi bisa meningkatkan risiko penyakit atau gangguan pada organ lain.

Ada beragam gangguan kesehatan gigi dan mulut yang bisa muncul jika Si Kecil tidak terbiasa menjaga kebersihan area tersebut. Risiko penyakit meningkat pada anak yang jarang menyikat gigi, mengunyah permen karet atau makanan manis secara berlebihan, serta kurang minum air putih. Nyatanya, kebiasaan-kebiasaan tersebut rentan membuat gigi dan gusi rusak.

Baca juga: Ini 6 Cara Agar Si Kecil Bebas Radang Gusi

Gigi yang rusak bisa menimbulkan nyeri, pembengkakan pada gusi, gigi berlubang, bahkan pembusukan gigi pada anak. Ada beragam jenis sakit gigi yang mungkin muncul, di antaranya:

1.Karies Gigi

Jenis sakit ini bersifat umum dan sering terjadi pada anak. Karies gigi muncul karena ada penumpukan plak pada area gigi dan mulut. Plak merupakan bakteri atau kotoran yang menempel dan hidup di rongga mulut. Seringnya, plak muncul karena sisa makanan yang tidak dibersihkan atau tidak menyikat gigi sebelum tidur.

2.Gingivitis

Gingivitis alias radang gusi juga bisa muncul akibat kebersihan gigi dan mulut yang tidak terjaga. Tidak berbeda jauh dengan karies gigi, radang gusi juga disebabkan oleh penumpukan plak pada gigi. Infeksi ini menyebabkan gusi meradang dan membuat gusi mudah berdarah.

3.Periodontitis

Gangguan pada gusi bisa semakin parah, terutama jika anak tidak memiliki kebiasaan menyikat gigi dengan benar. Kondisi yang lebih berbahaya bisa terjadi, yaitu periodontitis. Kondisi ini merupakan infeksi gusi serius yang bisa merusak jaringan lunak dan tulang yang menyangga gigi. Gejala yang timbul sebagai tanda penyakit ini adalah bau mulut, perubahan warna gusi menjadi merah terang atau keunguan, pembengkakan dan perdarahan pada gusi.

5 Tips Menjaga Kesehatan Anak Usia 1-2 Tahun

Usia 1-2 tahun merupakan masa keemasan anak. Hal ini terjadi karena pada waktu ini momen 1000 hari kehidupan pertamanya. Di usia ini, segala hal yang didapat memengaruhi tumbuh kembangnya di kemudian hari, termasuk asupan nutrisi. Itulah mengapa kebanyakan orangtua melakukan yang terbaik demi tumbuh kembang dan kesehatannya yang optimal.

Mengingat ketertarikannya pada objek meningkat, tidak jarang anak-anak merangkak dan bermain sambil memasukkan benda apa pun ke mulutnya. Itulah sebabnya, pola asuh anak yang dijalankan tiap orangtua juga akan memengaruhi kondisi anak. Bukan sekadar menjaganya 24 jam, melainkan dengan membantunya menerapkan gaya hidup sehat sejak dini.

Tips Menjaga Kesehatan Anak Usia 1-2 Tahun
Banyak hal yang bisa diperhatikan oleh orangtua saat menjaga kesehatan anak. Mulai dari asupan nutrisi, kegiatan fisik, hingga pola asuh anak menentukan kesehatan anak. Baik secara fisik maupun mental. Namun jangan khawatir, berikut ini tips menjaga kesehatan anak usia 1-2 tahun yang bisa ibu terapkan:

1. Berikan ASI Eksklusif
Menyusui adalah cara luar biasa bagi ibu dan Si Kecil untuk mempererat ikatan sembari memberi nutrisi paling alami. Namun, menyusui secara langsung mungkin tidak bisa dilakukan oleh semua ibu. Sebab, menyusui membutuhkan banyak waktu dan pengabdian untuk memberikan nutrsi yang menyehatkan. dan menyusui sepanjang waktu. Melansir dari WebMD, ASI mengandung antibodi yang membantu Si Kecil untuk melawan virus dan bakteri. Hal ini tentunya sangat penting bagi membantu pembentukan kekebalan tubuh Si Kecil yang masih berkembang.

2. Lakukan Imunisasi
Imunisasi adalah program pemberian vaksin ke dalam tubuh anak untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit. Pada usia 1-2 tahun, Si Kecil wajib melakukan imunisasi polio, DPT ulangan, MMR (measles, mumps, dan rubella), tifoid, hepatitis A, influenza, varisela, dan pneumokokus. Untuk info lebih lanjut tentang imunisasi, ibu bisa berbicara langsung dengan dokter anak.

Selain memberikannya imunisasi, ibu juga perlu memberikan Si Kecil vitamin untuk menunjang kesehatannya. Ibu bisa membeli vitamin yang dibutuhkan. Cukup masuk ke fitur Buy Medicine, lalu pesan obat atau vitamin yang dibutuhkan. Setelah itu, ibu hanya tinggal menunggu kurang dari 1 jam sampai pesanan datang.

3. Jaga Asupan Makanan Si Kecil
Apa yang dimakan Si Kecil memengaruhi kesehatannya, sehingga ibu perlu memerhatikan dan menjaga asupan makanan Si Kecil. Sebenarnya di usia ini, Si Kecil sudah bisa mengonsumsi makanan keluarga, asalkan tekstur makanannya masih lunak. Sebab, ia baru bisa mengonsumsi makanan keluarga saat usianya lebih dari dua tahun. Melansir dari CDC, ibu perlu memberikan banyak sayuran, buah-buahan, dan produk gandum untuk menjaga kesehatan Si Kecil. Hindari memberikannya gula dan makanan yang mengandung lemak jenuh terlalu banyak.

4. Perhatikan Waktu Tidur Si Kecil
Tidur bukan sekadar menghilangkan rasa kantuk, tapi juga baik untuk tumbuh kembangnya. Tidur yang cukup bisa meningkatkan daya tahan tubuh, mendukung tumbuh kembangnya, serta memengaruhi tingkat kognitifnya.

Si Kecil yang berusia 1-2 tahun membutuhkan waktu tidur sebanyak 12-14 jam dalam sehari. Ini termasuk jumlah jam tidur siangnya, yakni sebanyak 1-3 jam dalam sehari. Jadi, pastikan agar Si Kecil mendapat kualitas dan kuantitas tidur yang baik guna tumbuh kembangnya yang optimal.

5. Penuhi Kasih Sayang untuk Si Kecil
Tahukah ibu bahwa hubungan orangtua dan anak yang penuh dengan perhatian, kasih sayang, dan stabil dapat membantu tumbuh kembang anak menjadi lebih baik? Untuk itu, jangan lupa memberikan anak perhatian yang positif dan kasih sayang. Hal ini berkaitan langsung dengan pola asuh anak yang tepat dalam perkembangannya.

Hubungan orangtua dan anak yang kuat sejak dini membuat anak terhindar dari berbagai gangguan kesehatan mental maupun fisik yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya. Bahkan, kondisi ini juga akan membuat anak memiliki hubungan sosial yang baik ke depannya.

Kebanyakan anak di usia ini akan mengeksplor apapun yang ada di sekitarnya. Jadi, jangan heran jika banyak anak yang gemar bermain tanah, air, dan objek lainnya. Hal itu adalah hal yang wajar, tetapi jangan biarkan aktivitas ini membuatnya jatuh sakit karena infeksi bakteri, virus, atau jamur.

Cara sederhana yang bisa dilakukan adalah mengajari Si Kecil tentang praktek cuci tangan dan kaki pakai sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan dan sebelum tidur.

Itulah tips yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan anak yang berusia 1 sampai 2 tahun. Tetap jaga kondisi tubuh anak agar terhindar dari gangguan kesehatan apa pun.