5 Keuntungan Mengonsumsi Pepaya secara Rutin, Salah Satunya Mencegah Kanker

Siapa yang tidak suka buah pepaya? Meskipun berbiji banyak, pepaya kaya akan nutrisi yang menyehatkan tubuh.

Dalam pepaya, ada kandungan karbohidrat, serat, protein, gula, dan vitamin C yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Pepaya bisa dikonsumsi langsung dengan cara dikupas dan dibersihkan dari bijinya. Bisa juga kita jadikan rujak atau sayur jika buah pepayanya masih mentah.

Dengan sejumlah nutrisi tersebut, pepaya bisa memberikan manfaat kesehatan berikut, lo. Yuk, simak agar tidak ragu lagi mengonsumsi pepaya yang enak dan menyehatkan.

1. Kaya Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa yang berfungsi untuk memperbaiki sel yang rusak akibat radikal bebas.

Pepaya mempunyai antioksidan yang cukup, seperti vitamin A, vitamin C, dan vitamin E.

Semua vitamin itu dibutuhkan untuk menyehatkan jantung dan mencegah kenaikan kadar kolesterol.

Jika kadar kolesterol jahat terlalu tinggi, maka pembuluh darah akan tersumbat dan menyebabkan aliran darah tidak lancar.

Sehingga, kerja jantung bisa terganggu dan bisa menyebabkan peradangan.

2. Menyediakan Serat untuk Kesehatan Usus

Seperti yang teman-teman ketahui, buah-buahan termasuk pepaya pasti mengandung serat yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Serat berguna bagi tubuh karena, memicu rasa kenyang serta menyehatkan saluran pencernaan.

Selain itu, serat juga menjaga keseimbangan cairan tubuh agar tidak mudah dehidrasi.

Bahkan, serat pepaya bisa menurunkan kolesterol jahat dan gula darah, lo.

Dengan begitu, bagi organ pencernaan dan bagian tubuh lain tetap dalam kondisi sehat, sebab rutin mengonsumsi pepaya.

3. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Mengonsumsi pepaya secara rutin juga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh, kok.

Karena, menurut penelitian pepaya bisa memicu aktifnya sistem imun tubuh.

Selain itu, pepaya juga mengandung beta karoten, vitamin C, dan antioksidan yang dapat meningkatkan sistem imun.

4. Melindungi dari Kanker

Ternyata, pepaya juga bisa mencegah kanker karena mengandung senyawa karotenoid likopen.

Senyawa ini dapat mengurangi risiko pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali. Terutama, kanker paru-paru, kanker lambung, dan kanker usus berang.

Sehingga, kualitas hidup lebih meningkat dan tubuh bugar, karena penyakit bisa dilawan.

5. Menyembuhkan Luka pada Lapisan Saluran Pencernaan

Jika teman-teman mengonsumsi makanan yang tidak sehat, bisa memicu iritasi pada lapisan dinding usus, lo.

Jika lukanya tidak parah, tubuh bisa menyembuhkannya sendiri.

Waspada! Hindari 3 Jenis Makanan yang Bisa Picu Penyakit Kanker Ini

Kanker merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai oleh slot server thailand super gacor banyak orang.

Ada beragam cara untuk mencegah kanker, yaitu dengan olahraga yang cukup dan mengonsumsi makanan yang bergizi.

Memang, seseorang bisa memiliki sel kanker karena genetik, namun kita juga perlu memperhatikan makanan dan minuman yang kita konsumsi.

Sebab, salah memilih makanan bisa menyebabkan risiko berkembangnya sel kanker semakin meningkat.

Nah, berikut ini ibudanbalita akan memberikan rangkuman 3 jenis makanan yang bisa memicu penyakit kanker. Ada apa saja, ya? Yuk, simak!

1. Makanan Instan

Siapa yang masih suka mengonsumsi joker 123 segala jenis makanan instan? Makanan instan disebut juga makanan cepat saji, yang mudah dan cepat diolah, namun mengandung sedikit nutrisi.

Contoh makanan instan seperti pizza, burger, kentang goreng, makanan ringan, dan makanan lain yang mengandung banyak garam dan minyak.

Dilansir dari ibudanbalita.net, makanan ringan mengandung bahan yang berpotensi memicu kanker, yaitu akrilamida.

Akrilamida adalah senyawa yang terbentuk saat memasak makanan menggunakan suhu di atas 120 derajat Celcius.

Senyawa tersebut dapat terbentuk ketika makanan yang kaya karbohidrat (mengandung tepung dan gula) seperti kentang, diolah dengan suhu yang tinggi.

Makanan seperti sosis juga mengandung sodium nitrit berkadar tinggi, yang diduga dapat memicu kanker lambung.

2. Daging Merah

Daging merah memang bukan termasuk makanan instan, karena berasal dari daging hewan seperti kambing dan sapi.

Namun, daging merah ternyata juga bisa memicu risiko berkembangnya sel kanker dalam tubuh, teman-teman.

Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) memastikan bahwa konsumsi daging merah terlalu banyak dapat memperbesar peluang seseorang untuk terkena kanker.

Tak hanya itu, produk olahan daging merah seperti ham, sosis, bacon, dan daging asap bahkan dikategorikan sebagai bahan karsinogenik.

Karsinogenik adalah zat yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker.

Daging merah bisa semakin meningkatkan risiko kanker ketika diolah dengan cara dibakar, dipanggang, atau digoreng, teman-teman.

Oleh sebab itu, memasak daging merah dengan mengukus dan merebus dianggap sebagai cara yang lebih sehat.

3. Minuman Berpemanis Buatan

Minuman kemasan yang memiliki beragam rasa dan bisa menghilangkan dahaga kita mengandung banyak pemanis buatan.

Menurut penelitian, kombinasi pemanis buatan sakarin dan siklamat diketahui dapat menyebabkan kanker kandung kemih.

Oleh sebab itu, kita dianjurkan untuk lebih banyak minum air putih atau minuman yang berasal dari bahan alami. Misalnya, jus dari buah-buahan, teh hijau, dan sebagainya.

Nah, itulah tiga jenis makanan dan minuman yang bisa memicu penyakit kanker, teman-teman. Waspada dan jangan konsumsi berlebihan, ya.