Cara Merawat dan Menjaga Kesehatan Bayi Baru Lahir

Istimewa

Pulang dari rumah sakit setelah melahirkan, tugas kalian sebenarnya sebagai ibu baru dimulai.  Kalau di rumah sakit masih dibantu para tim medis, di rumah kalian perlu melakukannya semua sendiri. Hal yang mungkin menjadi perhatian sekaligus kekhawatiran saat di rumah adalah soal menjaga kesehatan si kecil. 

Ini cukup beralasan karena sistem kekebalan bayi belum matang sampai sekitar usia 2 sampai 3 bulan. Jadi apakah bayi baru lahir tidak memiliki kekebalan togel macau tubuh sama sekali? Nggak, juga, kok, GenBets. Menurut ahli, pada bayi baru lahir, sistem kekebalan ibu terus melindunginya dengan antibodi yang dibagikan melalui plasenta segera setelah lahir.  Antibodi tersebut tetap aktif selama beberapa minggu pertama kehidupan bayi. Ini menawarkan perlindungan dari bakteri dan virus.

Tips Merawat Bayi Baru Lahir

 Berikut 5 tips terkait hal itu

1. Menyusui Bayi dengan Benar

Jika bayi menunjukkan tanda-tanda lapar dan ingin menyusu maka ia akan mengepalkan tangan, memasukkan tangannya ke dalam mulut, mengeluarkan suara seperti mengecap-ngecap, hingga menangis. Sebaiknya, jangan tunggu sampai ia menangis baru disusui, Ma.  Susuilah sesuai keinginannya dan jangan dijadwal. Normalnya, bayi akan menyusu selama 5-30 menit.

Jangan lupa untuk sendawakan bayi setiap selesai menyusu dengan cara menggendong dan meletakkan bayi di dada kalian sambil menepuk-nepuk bagian punggungnya dengan lembut sampai bersendawa.

2. Lakukan Skin to Skin untuk IMD

Cara merawat bayi baru lahir pertama yaitu melakukan skin to skin untuk Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, skin to skin atau kontak kulit antara kalian dan si Kecil dapat membantu menghangatkan bayi secara alami dan menjaga suhu bayi tetap stabil.

Skin to skin juga membantu bayi mencari puting kalian untuk memulai inisiasi menyusui dini dengan mencari puting. Pada saat ini pula bayi akan mendapatkan ASI pertama yang disebut kolostrum.

Jika setelah satu jam kontak kulit ke kulit si Kecil belum mulai menyusui, kalian bisa mendekatkan bayi ke puting untuk meneruskan kembali proses tadi sekitar 30 menit sampai 1 jam.

3. Pantau Berat Badan Bayi

Bayi yang baru lahir memiliki banyak cairan tubuh dan akan cepat hilang dalam beberapa hari. Hal itu akan memengaruhi berat badan bayi yang berkurang 1/10 dari berat saat lahir selama lima hari pertama.

Tapi kalian tak perlu khawatir karena berat badan bayi akan naik kembali dalam lima hari berikutnya. Pada hari kesepuluh, berat badan si Kecil akan kembali ke saat pertama kali ia dilahirkan.

Sebagian besar bayi akan tumbuh dengan cepat setelah kembali ke berat badan lahirnya, terutama selama masa pacu tumbuh (growth spurt) pada hari ketujuh sampai hari kesepuluh, dan pada minggu ketiga sampai minggu keenam.

Rata-rata pertumbuhan berat badan bayi berkisar 20-30 gram per hari hingga usia 1 bulan. Pada usia tersebut, normalnya berat badan si Kecil sudah mencapai 4 kilogram, Ma.

kalian tidak perlu memaksakan untuk melepas tali pusar, kok, karena bisa berisiko menimbulkan perdarahan dan infeksi.

4. Merawat dan Menjaga Kebersihan Tali Pusar Bayi

Cara merawat bayi baru lahir kedua ialah merawat dan menjaga kebersihan tali pusar bayi.

Tali pusar bayi yang baru lahir umumnya akan mengering dan akan terlepas dengan sendirinya pada usia 7 hari. Meski begitu, tak menutup kemungkinan tali pusar bisa saja terlepas hingga bayi berusia 10-14 hari.

Menurut ketentuan medis, tali pusar tidak perlu perawatan khusus. Pemberian jamu-jamuan, cairan obat, atau dicuci dengan sabun pun tidak diperlukan. Tali pusar juga tidak perlu dibungkus dengan kain kasa yang kering, dan jangan ditutup dengan popok maupun gurita.

Cara merawat tali pusat bayi yang baru lahir cukup dengan menjaganya tetap kering dan bersih. Usahakan agar tali pusat bayi tidak basah, tidak terkena air seni maupun feses.

Jika tali pusat kotor, segera lap dengan waslap yang direndam dengan air bersih lalu keringkan dengan kain bersih. Namun setiap kali ingin membersihkan tali pusarnya, cuci tangan terlebih dahulu dan keringkan tangan kalian dengan benar.

5. Memandikan Bayi dengan Benar

Cara merawat bayi baru lahir poin keenam ialah memandikan si Kecil dengan benar. Ketika baru lahir, bayi sebenarnya belum perlu dimandikan, lho, Ma. Ini karena bayi masih memiliki lapisan lemak pelindung kulit yang berfungsi untuk menjaga suhu tubuhnya, Ma.

Setelah 6 jam lebih, bayi boleh dilap dengan air hangat menggunakan waslap. Selama tali pusat belum terlepas, ia cukup dimandikan dengan air hangat dan diseka menggunakan waslap atau spons.

Jika tali pusat sudah terlepas, bayi boleh data hk dimasukkan ke dalam bak mandi berisi air hangat. Namun, kalian perlu berhati-hati jangan sampai kepala bayi terendam dalam air. Gunakan air hangat suam-suam kuku, sabun, dan sampo khusus bayi.

7. Kenali Pola Bayi Buang Air Kecil dan BAB

Cara merawat bayi baru lahir poin kedelapan adalah dengan mengenali pola bayi buang air kecil dan BAB. Umumnya, bayi baru lahir akan buang air kecil dalam 24 jam, serta buang air besar dalam 48 jam pertama kehidupannya. Setelah itu, bayi akan buang air kecil 5-6 kali dan buang air besar 3-4 kali dalam sehari.

Warna urin bayi yang baik adalah jernih dan tidak pekat. Sementara itu, warna feses bayi akan berubah dari hitam pekat di hari pertama, menjadi kehijauan, dan kuning pada hari kelima.

Jika tidak terjadi perubahan warna, kalian harus melakukan evaluasi kecukupan ASI, serta mengkonsultasikan gejala tersebut ke dokter bila perlu, sebagai perawatan bayi baru lahir.

8. Sediakan Pakaian Bayi yang Nyaman

Cara merawat bayi baru lahir poin ketujuh adalah dengan menyediakan pakaian yang nyaman dan lembut untuk si Kecil.

Setelah memandikan bayi, kalian dapat memakaikan pakaian bayi dari bahan yang lembut, menyerap air, dan tidak kaku. Sebagai contoh, bayi bisa memakai atasan, popok atau celana, selimut dan topi jika bayi kedinginan.

kalian tidak dianjurkan untuk membedong karena cara ini justru dapat membatasi gerak bayi. Begitu pula dengan penggunaan sarung tangan maupun kaos kaki, karena indra peraba merupakan stimulasi untuk bayi belajar.  Jangan juga menggunakan gurita karena bayi akan bernapas lebih banyak menggunakan otot-otot perut.

9. Lengkapi Imunisasi di 3 Bulan Pertama

Cara merawat bayi baru lahir poin terakhir adalah dengan melengkapi jadwal imunisasi bayi. Jadwal imunisasi bayi baru lahir akan tergantung dengan kondisi kesehatan, rekomendasi dokter anak, serta ketersediaan vaksin.

Idealnya, sebagai perawatan bayi baru lahir, bayi akan mendapatkan dosis pertama vaksin hepatitis B dalam waktu 24 jam setelah lahir. Kemudian, setelah 1-2 bulan, ia akan mendapatkan vaksin hepatitis B dosis kedua.

10. Mengganti Popok.

kalian bisa menggunakan popok kain atau popok sekali pakai sesuai keinginan. Selain itu, kalian juga membutuhkan beberapa hal lain saat mengganti popok, seperti:

  • Tisu basah atau bola kapas untuk membersihkan.
  • Krim untuk mencegah ruam popok.
  • Tali pengencang popok kain.

Saat mengganti popok bayi anak laki-laki, lakukan dengan hati-hati karena paparan udara dapat membuatnya buang air kecil, Ma.

Kemudian, saat menyeka kemaluan bayi anak perempuan, bersihkan dengan kapas yang sudah dibasahi air atau dengan lap basah dari arah depan ke belakang untuk menghindari infeksi saluran kemih (ISK). Jangan membersihkan data sgp popok dari arah bawah anus ke kemaluan.

Bayi Terlalu Lama di Ruangan Ber-AC, Ini Dampaknya

Udara yang sejuk mungkin akan membuat bayi tenang. Tapi jika terlalu lama di ruangan ber-AC, ini efeknya bagi kesehatan si Kecil. Banyak orang tua memasang AC di kamar bayi mereka untuk menjaga ruangan tetap sejuk sekaligus membuat si Kecil anteng.

Ya, mungkin bayi tidak akan terlalu rewel, tapi apakah baik jika mereka terlalu lama berada di ruangan ber-AC? Selain itu, apa saja yang perlu diperhatikan jika menempatkan bayi di ruangan ber-AC?

Simak penjelasan di bawah ini mengenai beberapa bahaya penggunaan AC untuk bayi.

Amankah Menempatkan Bayi di Ruang Ber-AC?

Jawabannya adalah aman. Bayi tidak tahan dengan suhu ruang yang terlalu panas karena penguapan cairan dari tubuh bayi lebih cepat terjadi.

Akibatnya, jika bayi dibiarkan dalam ruangan dengan suhu yang panas, mereka berisiko mengalami dehidrasi, kehausan, hingga heatstroke akibat panas.

Beberapa ahli juga mengatakan bahwa ruangan yang dingin atau memiliki ventilasi yang baik dapat membuat anak tidur lebih nyaman dan menurunkan risiko kematian bayi mendadak.

Artikel Lainnya: Pilihan Makanan Pendamping ASI yang Bikin Bayi Tidur Lebih Nyenyak

Apa Bahaya AC untuk Kesehatan Bayi?

Tak sedikit orang tua yang bertanya mengenai pengaruh AC pada kesehatan bayi.

Udara panas di Indonesia terutama di siang hari terkadang membuat bayi merasa tidak nyaman, gerah dan berkeringat.

Oleh karena itu, penggunaan AC menjadi pilihan terbanyak untuk menjaga ruangan di rumah tetap sejuk dan mendukung bayi tidur lebih nyenyak.

Namun, orang tua tetap perlu waspada dengan efek AC pada bayi. Berikut beberapa bahaya penggunaan AC untuk kesehatan bayi:

1. Hipotermia
Hipotermia adalah kondisi darurat medis ketika suhu tubuh turun drastis hingga di bawah 35derajat Celsius.

Hipotermia bisa menyebabkan penurunan kadar gula darah pada bayi secara drastis, sehingga dapat membahayakan jiwa. Kondisi ini bisa saja terjadi jika bayi berada di dalam ruangan dingin secara terus-menerus.

2. Dehidrasi
Suhu ruangan yang terlalu dingin karena AC dapat membuat udara di sekitarnya menjadi berkurang. Akibatnya, ruangan akan menjadi kering. Kelembapan yang menurun ini dapat meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi.

3. Kulit Kering
Kulit akan mudah menjadi kering karena kelembapan yang ada di sekitar ruangan terserap secara berlebihan pada suhu rendah. Apabila dibiarkan terus-menerus, bukan tidak mungkin kulit bayi akan menjadi kering.

4. Infeksi di Tubuh
Saat suhu ruangan dingin, saluran pernapasan dan membran mukosa akan mudah menjadi kering sehingga memicu terjadinya infeksi. Membran mukosa berfungsi memberikan perlindungan sehingga mencegah tubuh dari berbagai infeksi.

5. Iritasi Kulit
Kulit yang mudah kering akibat suhu udara dingin mudah memicu timbulnya iritasi, terutama apabila terjadi secara terus-menerus dan tidak segera diatasi. Apalagi barrier kulit bayi belum sesempurna kulit orang dewasa sehingga sangat rentan.

Tips Menggunakan AC untuk Bayi

Sekarang sudah tahu, ‘kan, apa saja bahaya penggunaan AC untuk bayi? Nah, agar bayi aman berada di ruangan ber-AC, ada beberapa tips yang perlu orang tua perhatikan:

1. Jaga Suhu Ruangan Tetap Nyaman
Saat menggunakan AC untuk bayi, sebaiknya pasang termometer dinding agar orang tua dapat mengontrol suhu ruangan tersebut. Suhu ruangan yang optimal adalah antara 23-26 derajat Celsius.

Cara lain untuk menjaga suhu ruangan ber-AC agar tidak terlalu dingin adalah dengan mengaktifkan timer pada AC sehingga AC akan otomatis mati sesuai dengan setting-nya.

2. Hindari Paparan Langsung Udara dari AC
Posisikan bayi sedemikan rupa sehingga bayi tidak mendapatkan paparan langsung udara dari AC. Aliran udara langsung dari AC dapat mempercepat penguapan suhu tubuh bayi sehingga lebih mudah mengalami hipotermia.

3. Pilih Pakaian yang Sesuai untuk Bayi
Ketika berada di ruangan ber-AC, kenakan bayi pakaian panjang dan topi. Hal ini penting untuk mencegah bayi mengalami kehilangan suhu tubuh berlebihan.

Bedong atau selimut juga dapat digunakan pada bayi kecil untuk menjaga kehangatan tubuhnya.

4. Jaga Kelembapan Kulit Bayi dengan Pelembap
Udara kering AC akan membuat kulit bayi mudah kering. Untuk itu, gunakan pelembap pada kulitnya untuk mencegah kekeringan. Menjaga asupan cairan bayi juga penting untuk menghindari kulit kering.

5. Bersihkan AC Secara Rutin
Hal ini sangat penting karena AC yang kotor justru akan membawa penyakit bagi orang tua sekaligus bayi. Untuk itu, rutinlah membersihkan AC setiap bulan agar udara yang bersirkulasi dalam ruangan tetap bersih.

Ingat juga untuk tidak langsung memindahkan bayi ke ruangan panas setelah lama berada di ruangan ber-AC. Tubuh bayi memerlukan proses adaptasi yang lebih lama dibandingkan orang dewasa.

Karena itu, jika orang tua hendak membawa bayi keluar rumah dengan suhu panas, matikan AC beberapa saat sebelum bayi keluar rumah sehingga tubuh si Kecil dapat beradaptasi terhadap perubahan tersebut.

Menggunakan AC dalam kamar bayi memang bermanfaat untuk membuat si Kecil nyaman. Namun, orang tua harus memperhatikan bahwa terlalu lama di ruangan ber-AC akan mendatangkan sejumlah dampak pada tubuh bayi.