Tips Merawat Bayi Baru Lahir yang Wajib Diketahui Ibu

Tips Merawat Bayi Baru Lahir yang Wajib Diketahui Ibu – Tidak sedikit orang tua yang masih bingung dalam merawat bayi baru lahir. Padahal, perawatan bayi baru lahir yang tepat diperlukan agar bayi selalu merasa nyaman, tumbuh kembangnya berjalan lancar, dan tentunya terjaga kesehatannya. Bayi baru lahir akan mengalami imigrasiselatpanjang.com banyak perubahan di awal kehidupannya, terutama dalam hal pertumbuhan dan perkembangan

Berbagai Tips Merawat Bayi Baru Lahir

1. Ganti popok secara berkala

Bayi baru lahir biasanya mengenakan popok sepanjang waktu. Hal ini karena ia belum bisa mengontrol buang air kecil dan buang air besarnya. Oleh karena itu, Bunda perlu rutin mengganti popok bayi, setidaknya setiap 2–3 jam sekali, untuk mencegah Si Kecil terkena ruam popok atau infeksi jamur.

2. Jaga kehangatan suhu tubuh bayi

Penting bagi Bunda untuk menjaga tubuh Si Kecil tetap hangat. Pasalnya, bayi baru lahir belum bisa mengatur suhu tubuhnya, terutama bayi yang lahir prematur. Bahkan, karena tidak memiliki lemak yang cukup di dalam tubuhnya, bayi baru lahir 4 kali lebih cepat merasa kedinginan dibandingkan orang dewasa.

3. Lakukan pijat setelah mandi

Memijat bayi setelah mandi bisa memberikan banyak manfaat, seperti mencegah perut kembung, mengurangi rewel dan sering menangis, serta memudahkan bayi untuk terlelap. Saat memijat, Bunda dapat menggunakan minyak khusus bayi atau minyak yang berasal dari bahan alami, seperti minyak telon.

4. Gunakan pelembap secara rutin

Bayi baru lahir memiliki kulit yang tipis, slot mahjong sehingga ia rentan mengalami kulit kering. Untuk mengatasinya, Bunda bisa mengoleskan pelembap, losion, atau minyak telon guna melembapkan dan memperkuat lapisan kulitnya.

5. Lindungi bayi dari gigitan nyamuk

Gigitan nyamuk dapat terjadi kapan saja. Oleh karena itu, Bunda perlu melindungi kulit Si Kecil dari gigitan nyamuk. Misalnya, dengan menggunakan losion antinyamuk atau minyak telon dengan kandungan sereh yang memiliki efek antinyamuk.

6. Pilih pakaian yang tepat

Pemilihan pakaian yang tepat bisa membantu bayi merasa nyaman dan tidak mudah rewel ketika ia terjaga.

Ini Pentingnya Inisiasi Menyusui Dini untuk Bayi Baru Lahir

Inisiasi Menyusui Dini atau IMD adalah salah satu proses menyusui bayi sesaat setelah bayi dilahirkan. Proses ini dilakukan dengan meletakkan bayi di atas perut atau dada ibunya, setelah itu bayi akan berusaha untuk mencari dan mencapai puting ibu untuk menyusu secara langsung pertama kali.

Ada berbagai manfaat yang bisa dirasakan oleh ibu dan bayi yang melakukan proses inisiasi menyusui dini. Yuk, simak ulasannya dalam artikel ini agar ibu semakin mengetahui pentingnya proses menyusui baik bagi ibu dan bayi.

Pentingnya Melakukan IMD pada Bayi yang Baru Dilahirkan
Bukan hanya Ikatan Dokter Anak Indonesia yang menyarankan untuk melakukan proses IMD, World Health Organization (WHO) juga menyarankan hal yang serupa karena manfaatnya yang baik untuk ibu dan bayi.

Melansir dari WHO, inisiasi menyusui dini bisa dilakukan dalam satu jam pertama setelah bayi dilahirkan. Ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan, seperti:

Meningkatkan imunitas bayi.
Mencegah bayi mengalami infeksi.
Menurunkan risiko kematian pada bayi yang baru dilahirkan.
Meningkatkan ikatan emosional antara ibu dan bayi.
Membantu menstimulasi payudara ibu untuk memproduksi ASI.
Itulah pentingnya melakukan inisiasi menyusui dini pada bayi. Hal ini juga membuat bayi akan mengonsumsi kolostrum yang dihasilkan ibu setelah persalinan. Kolostrum merupakan cairan ASI pertama yang memiliki kandungan nutrisi dan vitamin sangat baik untuk bayi. Oleh karena itu, bayi tidak akan mudah sakit dan mendapatkan imun tubuh yang optimal.

Ini Cara Melakukan Inisiasi Menyusui Dini

Proses IMD biasanya akan dilakukan di ruang persalinan dengan bantuan tenaga medis dan dokter. Setelah bayi dilahirkan, tim medis akan langsung meletakkan bayi di atas perut atau dada dengan posisi kepala menghadap ke arah ibu. Kemudian, beberapa bagian tubuh bayi akan dikeringkan, seperti wajah, kepala, dan bagian tubuh lainnya, kecuali tangan.

Hal ini disebabkan pada tangan bayi masih terdapat amnion. Bau cairan amnion akan membantu bayi untuk menuju payudara ibu dan mencapai puting. Jika ruangan bersalin memiliki suhu yang dingin, biasanya ibu dan bayi akan diselimuti oleh kain hangat dan kepala bayi menggunakan penutup kepala.

Biasanya setelah beberapa menit, bayi baru akan bergerak mencari puting ibunya dengan menggerakkan kaki, bahu, dan tangannya. Saat mencapai puting, bayi akan mulai menyusu. Selama proses menyusu, bayi akan belajar untuk mengkoordinasikan gerakan menghisap, menelan, dan bernapas.

Setelah proses inisiasi menyusui dini selesai, baru bayi akan dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Sebaiknya setelah proses pemeriksaan selesai, bayi berada di dalam ruangan dengan ibu agar lebih leluasa untuk melakukan proses menyusui.

Lakukan Ini Agar Produksi ASI Tetap Stabil

Agar proses menyusui tetap berjalan lancar, sebaiknya perhatikan beberapa hal ini agar produksi ASI tetap lancar sehingga ibu bisa menyusui secara optimal:

Tingkatkan Frekuensi Menyusui
Semakin sering ibu menyusui bayi, ternyata bisa merangsang produksi ASI menjadi stabil atau lebih banyak. Lakukan proses menyusui minimal 8 hingga 12 kali sehari untuk mengontrol jumlah ASI. Ibu juga bisa menyusui lebih dari 12 kali agar jumlah ASI semakin meningkat.

Pumping Disela Waktu Menyusui
Saat bayi tertidur, ibu juga bisa melakukan pumping atau memerah ASI untuk meningkatkan jumlah ASI. Cobalah untuk pumping ketika selesai menyusui, bayi melewatkan waktu menyusu, atau bayi mendapatkan ASI menggunakan media lain.

Mengonsumsi Makanan Sehat
Jangan lupa untuk mengonsumsi makanan sehat yang bisa meningkatkan jumlah ASI, seperti sayuran hijau, biji-bijian, kacang-kacangan, hingga ikan dan telur.

Perbanyak Air Putih
Perbanyak mengonsumsi air putih agar ibu tidak mengalami dehidrasi. Kondisi ini membuat jumlah ASI bisa menurun. Jadi, pastikan ibu mengonsumsi air putih minimal delapan gelas setiap harinya.